Setiap pasangan suami istri pasti bermimpi memiliki rumah tangga yang bahagia dan langgeng hingga akhir hayat. Namun, tak semua pasangan bisa meraih mimpi tersebut. Ada beberapa pasangan yang harus menghadapi kenyataan pahit dalam pernikahannya, yaitu perceraian.
Apa Itu Akibat Talak?
Akibat Talak atau konsekuensi dari perceraian adalah segala konsekuensi hukum yang muncul setelah terjadinya perceraian di antara suami istri di Indonesia. Konsekuensi ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan harta kekayaan, hak asuh anak, serta status sosial dari kedua pihak yang bercerai.
Saat terjadi perceraian, maka ada beberapa akibat talak yang harus dipahami oleh kedua belah pihak. Beberapa akibat talak tersebut antara lain:
Akibat Talak terhadap Anak
Setiap pasangan yang bercerai pasti memiliki anak yang harus dipikirkan nasibnya. Terjadinya perceraian membuat kedua belah pihak harus memikirkan tentang hak asuh anak mereka. Dalam hal ini, apabila suami dan istri tidak bisa mencapai kesepakatan tentang hak asuh anak, maka pengadilan akan menentukan hak asuh anak.
Dalam menentukan hak asuh anak, pengadilan akan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepentingan anak, seperti kebutuhan fisik dan psikologis anak serta kondisi kedua orang tua. Sebagai contoh, apabila ibu memiliki penghasilan yang lebih baik dan kondisi rumah yang lebih layak untuk anak, maka pengadilan akan memberikan hak asuh kepada ibu.
Akibat Talak terhadap Harta Kekayaan
Setiap pasangan suami istri pasti memiliki harta kekayaan yang harus diputuskan nasibnya saat terjadi perceraian. Dalam hal ini, terdapat dua sistem pemisahan harta kekayaan yang berlaku di Indonesia. Kedua sistem tersebut adalah:
- Sistem Tunggal (singular system)
Pada sistem ini, harta kekayaan yang dimiliki suami istri sebelum dan selama pernikahan dipisahkan. Dalam hal ini, harta kekayaan suami tidak bisa ditarik untuk digunakan oleh istri dan sebaliknya. Hal ini akan memberikan kepastian hukum bagi kedua belah pihak dan memudahkan dalam pembagian harta kekayaan saat terjadi perceraian.
- Sistem Bersama (joint system)
Pada sistem ini, harta kekayaan yang dimiliki suami istri sebelum dan selama pernikahan menjadi milik bersama. Dalam hal ini, kedua belah pihak bisa menggunakan harta kekayaan yang dimiliki oleh pasangan meskipun harta tersebut dimiliki sebelum pernikahan. Kelemahan dari sistem ini adalah saat terjadi perceraian, pembagian harta kekayaan menjadi sulit dilakukan.
Akibat Talak terhadap Status Sosial
Terjadinya perceraian juga akan berdampak pada status sosial kedua belah pihak. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terdapat stigma negatif terhadap pasangan yang bercerai. Hal ini akan berdampak pada penilaian masyarakat terhadap kedua belah pihak. Terdapat beberapa akibat talak terhadap status sosial, seperti:
- Penurunan kualitas hidup
Dalam banyak kasus, terjadinya perceraian akan berdampak pada penurunan kualitas hidup kedua belah pihak. Hal tersebut dapat terjadi karena hilangnya sumber penghasilan, perubahan gaya hidup, dan penurunan status sosial.
- Stigma negatif dari masyarakat
Di Indonesia, terdapat stigma negatif terhadap pasangan yang bercerai. Hal ini akan berdampak pada penilaian masyarakat terhadap kedua belah pihak. Terdapat banyak cerita tentang pasangan yang mendapatkan perlakuan tidak adil dari masyarakat karena telah bercerai.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, telah dijelaskan secara lengkap tentang Akibat Talak atau konsekuensi dari perceraian di Indonesia. Saat terjadi perceraian, maka ada beberapa akibat talak yang harus dipahami oleh kedua belah pihak, seperti akibat talak terhadap anak, harta kekayaan, dan status sosial. Dengan memahami akibat talak, maka kedua belah pihak akan lebih mudah dalam mengambil keputusan saat terjadi perceraian.