Bhinneka Tunggal Ika Diambil Dari Buku: Arti, Sejarah, dan Makna

Apa Itu Bhinneka Tunggal Ika?

Bhinneka Tunggal Ika adalah motto resmi Indonesia yang tertulis dalam Bahasa Jawa Kuno yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Ini adalah salah satu bentuk dari semboyan negara yang disebut Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika diambil dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular pada abad ke-14. Sutasoma sendiri adalah karya sastra yang bercerita tentang seorang pangeran yang mencari kebenaran dan kebijaksanaan.

Sejarah Bhinneka Tunggal IkaSource: bing.com

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika pertama kali muncul dalam kitab Sutasoma, sebuah karya sastra Jawa Kuno yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14. Dalam kitab tersebut, kata-kata Bhinneka Tunggal Ika muncul sebagai bagian dari dialog antara Sutasoma dan Brahmana Tattwa. Kata-kata tersebut diucapkan oleh Brahmana Tattwa saat Sutasoma bertanya tentang keberadaan Tuhan.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Presiden Soekarno mencari semboyan resmi untuk negaranya yang baru merdeka. Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, Soekarno memilih Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan resmi Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945.

Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan NegaraSource: bing.com

Makna Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika mewakili semangat persatuan dan kesatuan Indonesia. Meskipun Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya yang berbeda, semua masyarakat Indonesia diharapkan dapat hidup bersama secara harmonis dan saling menghormati perbedaan satu sama lain. Bhinneka Tunggal Ika juga mewakili semangat pluralisme, yaitu pengakuan dan penghormatan terhadap keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa.

Makna Bhinneka Tunggal IkaSource: bing.com

Implementasi Bhinneka Tunggal Ika

Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Sebagai contoh, Pancasila, yaitu dasar negara Indonesia, menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, pemerintah juga telah mengadopsi prinsip pluralisme dalam kebijakan-kebijakan publik, seperti kebijakan multikulturalisme dan pemberdayaan masyarakat adat.

Implementasi Bhinneka Tunggal IkaSource: bing.com

Kritik Terhadap Bhinneka Tunggal Ika

Meskipun Bhinneka Tunggal Ika dianggap sebagai semboyan yang mulia dan mewakili semangat persatuan dan kesatuan, ada beberapa kritik terhadap semboyan ini. Beberapa kritikus berpendapat bahwa semboyan ini hanya menjadi slogan kosong tanpa ada tindakan konkret untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, beberapa kritikus juga menyatakan bahwa semboyan ini dapat menutupi ketidakadilan dan diskriminasi yang masih terjadi di Indonesia.

Kritik Terhadap Bhinneka Tunggal IkaSource: bing.com

Kesimpulan

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan resmi Indonesia yang mewakili semangat persatuan dan kesatuan Indonesia dalam keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa. Semboyan ini diambil dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular pada abad ke-14 dan dipilih sebagai semboyan resmi Indonesia oleh Presiden Soekarno pada tahun 1945. Meskipun Bhinneka Tunggal Ika dianggap sebagai semboyan yang mulia, ada beberapa kritik terhadap semboyan ini. Namun, pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.