Bagi pasangan yang akan menikah, masalah mahar sangat penting. Mahar adalah uang atau harta yang diberikan oleh pengantin laki-laki kepada calon istri sebagai simbol cinta dan tanggung jawab. Namun, pertanyaannya adalah, kapan mahar diberikan?
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang kapan mahar diberikan, mari kita lihat terlebih dahulu apa itu mahar. Mahar bisa berupa uang, emas, perhiasan, atau harta lainnya yang nilainya disepakati oleh kedua belah pihak. Biasanya, mahar diberikan oleh pengantin laki-laki pada saat akad nikah.
Mengapa Mahar Penting dalam Pernikahan?
Mahar memiliki arti penting dalam pernikahan. Selain sebagai simbol cinta dan tanggung jawab, mahar juga sebagai wujud penghargaan dan penghormatan kepada calon istri dan keluarganya. Selain itu, mahar juga dapat membantu calon istri memulai hidup baru setelah menikah.
Ada beberapa jenis mahar yang biasanya diberikan dalam pernikahan. Pertama adalah mahar nikah, yang diberikan pada saat akad nikah. Kedua adalah mahar ta’wil, yang biasanya diberikan pada saat talak. Ketiga adalah mahar shadaqah, yang diberikan oleh pengantin laki-laki sebagai bentuk sedekah.
Kapan Mahar Diberikan?
Terkait dengan kapan mahar diberikan, sebenarnya tidak ada aturan yang pasti. Namun, secara umum, mahar biasanya diberikan pada saat akad nikah. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kapan mahar diberikan, seperti:
1. Kesepakatan Antara Pengantin Laki-laki dan Calon Istri
Kapan mahar diberikan dapat ditentukan oleh kesepakatan antara pengantin laki-laki dan calon istri. Kedua belah pihak dapat membicarakan waktu dan jenis mahar yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Kondisi Keuangan Pengantin Laki-laki
Kondisi keuangan pengantin laki-laki juga dapat mempengaruhi kapan mahar diberikan. Jika pengantin laki-laki belum memiliki cukup uang atau harta yang cukup, maka mahar dapat diberikan pada saat yang lebih mundur setelah pernikahan.
3. Tradisi dan Budaya
Tradisi dan budaya juga dapat mempengaruhi kapan mahar diberikan. Misalnya, dalam budaya Jawa, mahar biasanya diberikan pada saat akad nikah. Namun, dalam budaya Minangkabau, mahar biasanya diberikan sebelum pernikahan.
Berapa Besar Mahar yang Harus Diberikan?
Besar mahar yang harus diberikan juga tergantung pada kesepakatan antara kedua belah pihak. Namun, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besar mahar, seperti:
1. Kondisi Keuangan Pengantin Laki-laki
Pertimbangkan kondisi keuangan pengantin laki-laki saat menentukan besar mahar. Jangan memaksakan diri untuk memberikan mahar yang besar jika kondisi keuangan tidak memungkinkan.
2. Kebutuhan Calon Istri
Pertimbangkan kebutuhan calon istri saat menentukan besar mahar. Misalnya, jika calon istri membutuhkan dana untuk membuka usaha, maka besar mahar dapat disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.
3. Nilai Historis
Pertimbangkan juga nilai historis dalam menentukan besar mahar. Misalnya, jika keluarga calon istri memiliki tradisi atau warisan yang memiliki nilai historis yang tinggi, maka mahar dapat disesuaikan dengan nilai tersebut.
Kesimpulan
Dalam pernikahan, mahar memiliki arti penting sebagai simbol cinta, tanggung jawab, penghargaan, dan penghormatan. Terkait dengan kapan mahar diberikan, tidak ada aturan yang pasti, namun biasanya mahar diberikan pada saat akad nikah. Besar mahar yang harus diberikan juga tergantung pada kesepakatan antara kedua belah pihak dan beberapa faktor lainnya, seperti kondisi keuangan pengantin laki-laki, kebutuhan calon istri, dan nilai historis.